Berita terbaru dari SpaceX, perusahaan peluncuran dan eksplorasi luar angkasa komersial yang dipimpin oleh Elon Musk, memang menjadi sorotan para penggemar teknologi dan antariksa. Mereka baru saja mengumumkan peluncuran model terbaru dari mesin roket mereka, Raptor 3, yang merupakan generasi ketiga dari mesin berbahan bakar metana-oksigen dengan sistem pembakaran bertahap. Dengan reputasi sebagai sumber tenaga utama di arsenal SpaceX, Raptor 3 menawarkan dorongan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan mesin Merlin yang lebih kecil, tetapi dianggap lebih dapat diandalkan.
Peningkatan pada Raptor 3
Salah satu aspek terpenting dalam setiap lompatan generasi teknologi adalah peningkatan kinerja dari model yang lebih tua. SpaceX dengan berani membagikan spesifikasi Raptor 3 dan membandingkannya dengan kedua pendahulunya, Raptor 1 dan Raptor 2. Dengan membandingkan tiga unit ukuran: dorongan (ton-force), impuls spesifik (detik) yang menunjukkan efisiensi mesin dalam menggunakan bahan bakar untuk menghasilkan dorongan, dan massa mesin (kilogram), kita dapat melihat kemajuan yang dicapai.
Raptor 1 memiliki dorongan sebesar 185 ton-force, impuls spesifik 350 detik, dan massa mesin 2080 kg. Raptor 2 mengalami peningkatan dengan dorongan 230 ton-force, impuls spesifik 347 detik, dan massa mesin yang lebih ringan yaitu 1630 kg. Raptor 3 kini menawarkan dorongan yang lebih besar, yaitu 280 ton-force, dengan impuls spesifik tetap di angka 350 detik dan massa lebih ringan hanya 1525 kg. Hal ini menunjukkan bahwa SpaceX berhasil meningkatkan dorongan Raptor 3 secara signifikan, sekaligus mengurangi berat totalnya tanpa banyak mempengaruhi efisiensi.
Kapal Pengangkut dan Penggunaan Raptor 3
Bagi yang penasaran mengenai jenis pesawat yang akan menggunakan mesin Raptor 3, meskipun SpaceX belum mengumumkan secara resmi, diperkirakan mesin ini akan dipasang pada pesawat kelas Starship. Starship adalah gabungan dari pesawat luar angkasa Starship dan roket Super Heavy, yang dirancang untuk mengangkut baik kru maupun kargo ke orbit Bumi, Bulan, Mars, dan seterusnya. SpaceX menyatakan bahwa Starship merupakan kendaraan peluncuran terkuat yang pernah dikembangkan, dengan kapasitas mengangkut hingga 150 ton metrik jika digunakan secara penuh dan 250 ton metrik jika tidak.
Setiap pesawat Starship dilengkapi dengan enam mesin Raptor, yang terdiri dari dua jenis berbeda: tiga mesin Raptor untuk level laut dan tiga mesin RVac Raptor yang beroperasi di ruang vakum. Sementara itu, roket Super Heavy bahkan memuat lebih banyak mesin, dengan total 33 mesin Raptor.
Pengembangan Masa Depan Raptor
Seperti yang telah disebutkan, ada dua model yang berbeda dari setiap generasi mesin Raptor: model Level Laut dan RVac. Model terbaru yang diperkenalkan adalah model Level Laut, yang dirancang untuk lepas landas dan keluar dari gravitasi planet serta atmosfer. Di sisi lain, model RVac dirancang untuk beroperasi dalam kondisi ruang vakum dan memiliki nosel pembuangan dan ekspansi yang lebih besar, membuatnya lebih efisien untuk perjalanan antar planet.
Musk juga mencatat di platform X bahwa kapasitas masa depan model RVac sangat menjanjikan. "Dalam beberapa tahun ke depan, kami akhirnya akan memiliki versi Raptor 3/4 yang ditujukan untuk ruang vakum (nosel besar) yang memiliki Isp [impuls spesifik] sebesar 380," tulisnya.
Namun, meskipun Raptor 3 telah diperkenalkan, SpaceX masih melakukan pengembangan lebih lanjut. Musk mengisyaratkan bahwa para insinyur perusahaan masih melakukan penyempurnaan pada mesin ini. "Penting untuk dicatat bahwa massa induksi Raptor 3, meskipun jauh lebih baik daripada Raptor 2, masih memiliki banyak ruang untuk perbaikan," ujarnya di X. "Dorongan akan melebihi 300 ton dengan Raptor 3.x (dorongan/massa>200), memungkinkan 10.000 ton dorongan saat lepas landas dan mungkin ada tambahan hingga 5 detik peningkatan Isp seiring berjalannya waktu.” Ini menunjukkan bahwa masih akan ada versi yang ditingkatkan dari Raptor 3 sebelum SpaceX bergerak menuju pengembangan model generasi selanjutnya.
Dengan semua inovasi ini, Raptor 3 nampaknya akan menjadi langkah besar bagi SpaceX dalam menjelajahi luar angkasa lebih jauh, membuka jalan bagi misi yang lebih ambisius di masa depan. Para penggemar luar angkasa dan teknologi akan menyaksikan dengan antusias bagaimana SpaceX akan menerapkan mesin ini dalam proyek-proyek mendatangnya, yang tidak diragukan lagi akan memiliki dampak signifikan di arena eksplorasi luar angkasa.