Kesehatan

Ini Dia Rekomendasi Peneliti untuk Tetap Aman di Masa Kini

Perhatian Terhadap Kesehatan di Dalam Mobil Anda

Mendapatkan keamanan dan kenyamanan saat berkendara menjadi prioritas bagi banyak orang. Namun, baru-baru ini, perhatian baru muncul tentang bahan kimia berbahaya yang mungkin mengintai di dalam kendaraan kita, khususnya zat penghambat api yang dapat meningkatkan risiko kanker. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Dr. Lydia Jahl, seorang ilmuwan senior di Green Science Policy Institute, menjelaskan dengan gamblang bahwa berangkat bekerja tidak seharusnya diwarnai oleh risiko kanker, apalagi bagi anak-anak yang bisa menghirup zat beracun saat pergi ke sekolah.

Bahan Kimia Berbahaya di Dalam Kabin Mobil

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science & Technology, peneliti menyoroti keberadaan bahan kimia penghambat api yang ditambahkan pada busa kursi mobil. Aturan Federal Motor Vehicle Safety Standard (FMVSS) 302 yang ditetapkan oleh NHTSA mengatur penggunaan bahan kimia ini dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan. Namun, aturan ini telah berlaku tanpa perubahan sejak tahun 1971, dan penelitian menunjukkan bahwa berbagai zat yang terdapat dalam bahan penghambat api ini memiliki hubungan yang kuat dengan efek kanker bagi penggunanya.

Selama penelitian, tim peneliti menganalisis mobil yang dirakit setelah tahun 2015 dan menemukan bahwa 99% dari kendaraan yang mereka teliti mengandung tris(1-kloro-isopropil) fosfat (TCIPP), yang telah diklasifikasikan sebagai potensi karsinogen oleh Program Toksikologi Nasional AS. Dengan bukti yang menunjukkan risiko kanker di kalangan hewan percobaan, penemuan ini harus menjadi peringatan bagi pemilik mobil.

Faktor Risiko yang Ditemukan

Analisis lebih lanjut juga dilakukan terhadap contoh busa dari kursi mobil dan ditemukan bahwa beberapa senyawa berbahaya lainnya seperti tris(1,3-dikloro-2-propil) fosfat (TDCIPP) serta tris(2-kloroetil) fosfat (TCEP) ada di dalamnya. TDCIPP bahkan telah masuk dalam daftar Proposition 65 di California dan dilarang digunakan dalam produk tertentu, seperti kasur. Busa kursi mobil terbukti menjadi sumber utama pelepasan bahan kimia berbahaya ini ke udara kabin.

Menariknya, temperatur di dalam mobil berpengaruh besar terhadap kadar bahan kimia ini. Penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi TCIPP di dalam kabin mobil bisa meningkat empat kali lipat saat musim dingin dan sembilan kali lipat saat musim panas. Hal ini menunjukkan bahwa peredaran udara di dalam kabin dapat memperburuk paparan terhadap bahan kimia berbahaya ini di hari-hari yang panas.

Langkah Meminimalkan Paparan di Dalam Mobil

Para peneliti menyarankan bahwa untuk menjaga kesehatan, penting bagi pemilik mobil untuk mengelola suhu kabin. Memarkir kendaraan di tempat teduh atau di dalam garasi bisa membantu mengurangi paparan bahan kimia berbahaya yang dilepaskan ke udara. Meskipun demikian, hal ini bukanlah solusi yang sepenuhnya efektif. Automaker diharapkan dapat merancang material yang tidak menggunakan bahan penghambat api, dengan mengganti busa yang sangat mudah terbakar dengan tekstil yang lebih aman.

Pihak produsen mobil juga disarankan untuk mencari material yang secara alami lebih tahan api dengan meminimalkan penggunaan busa poliuretan yang sangat mudah terbakar. Namun, mengandalkan produsen saja tidaklah cukup, mengingat seringnya masalah pada sistem bantuan pengemudi yang telah mengambil banyak korban. Oleh karena itu, diperlukan pembaruan standar dalam industri secara keseluruhan untuk mengatasi masalah ini.

Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Mobil?

Untuk pemilik mobil, Dr. Jahl merekomendasikan beberapa langkah sederhana namun efektif untuk mengurangi risiko. Memastikan ventilasi yang baik dengan membuka jendela dan membatasi penggunaan mode udara recirculate merupakan langkah awal yang baik. Menjaga kebersihan mobil juga penting, terutama bagi anak-anak yang bisa saja menelan debu yang terkontaminasi. Menggunakan masker bisa membantu menurunkan paparan terhadap partikel di dalam mobil, meskipun tidak efektif terhadap gas beracun yang dilepaskan ke udara.

Terakhir, satu-satunya cara yang benar-benar efektif untuk mengurangi paparan adalah dengan tidak menambahkan bahan penghambat api di tahap produksi. Namun, justifikasi untuk perubahan ini memerlukan waktu dan usaha dari NHTSA untuk memperbarui standar keselamatan kendaraan. Sebagai respons terhadap hasil penelitian ini, Consumer Reports telah meluncurkan petisi untuk menarik perhatian publik dan mendesak NHTSA memperbarui standar tersebut demi keselamatan semua pengguna jalan.

Keberadaan bahan kimia ini yang berfungsi untuk menunda kebakaran, sebenarnya hanya memberikan kita sedikit waktu, dan ketika terbakar, bahan penghambat api justru menghasilkan asap, gas beracun, sekaligus meningkatkan risiko insiden kebakaran. Kesehatan dan keselamatan kita seharusnya tidak boleh dikorbankan demi kepatuhan terhadap regulasi yang sudah kuno dan usang.

Redaksi Ponta

PONTA adalah salah satu situs yang memiliki dedikasi tinggi dalam menyajikan berita dan informasi terbaru seputar teknologi di Indonesia. Dengan pengalamannya yang panjang dalam dunia blogging, PONTA memiliki kemampuan untuk memahami dan menyampaikan informasi teknologi dengan cara yang menarik dan mudah dimengerti oleh pembaca.
Back to top button